MEDANSATU.COM, Labuhanbatu – Niat ZA Pakpahan (29) untuk mengobati penyakit orang tuanya, Rajin Pakpahan (60), di RSUD Rantauprapat, Labuhanbatu, berbuah kekesalan.
“Orang tua saya kena darah tinggi, sudah mendaftar sejak Sabtu, tapi sampai hari ini belum bisa di-scan, katanya alat rusak. Disuruh menunggu, tapi gak jelas juga,” katanya.
Karena kecewa dengan pelayanan RSUD Rantauprapat yang tidak memuaskan, ZA Pakpahan pun berencana membawa orang tuanya ke rumah sakit lain.
“Kami merasa sangat kecewa atas pelayanan di sini. Sebab, alat CT Scan katanya rusak dan akan diperbaiki, tapi sampai sekarang tidak juga. Ada juga alasan loadingnya lamban dan terkadang tidak konek,” kesalnya.
Selain alat yang kurang mendukung, pelayanan tenaga kesehatan pun dikeluhkannya. Akibat penanganan diagnosa penyakit terlambat, pasien pun melebihi batas waktu mengkonsumsi obat-obatan.
“Dokter spesialis datangnya telat, sehingga nasib pasien terlalu lama ditangani. Akibatnya nebus obatnya lama, yang seharusnya pagi minum obat, jadi siang, itu pun terbatas,” keluhnya.
Kekesalan itupun menurut ZA Pakpahan juga diluapkannya melalui media sosial. Berbagai kalimat dicurahkannya di statusnya. Dia berharap agar pemerintah dapat memperbaiki alat kesehatan yang sangat dibutuhkan pasien.
Saat dikonfirmasi medansatu.com, Dirut RSUD Rantauprapat HM Natsir Pohan mengatakan, kerusakan bukan keinginan pihaknya, dan itu tidak bisa dihindarkan.
“Maaf, kerusakan memang bukan keinginan kita, tapi tak selalu bisa dihindarkan. Mohon bantuan doanya, saat ini sedang kita usahakan perbaiki, sehingga pelayanan di rumah sakit kita ini dapat berjalan baik, terimakasih,” katanya. (habibi)
http://medansatu.com/berita/17395/bah-alat-ct-scan-rusak-pasien-terlantar-dirut-rsud-rantauprapat-minta-bantuan-doa/
0 komentar :
Post a Comment