Home » , , » Alat-alat yang ada di Instalasi Rehabilitasi Medik Fisioterapi

Alat-alat yang ada di Instalasi Rehabilitasi Medik Fisioterapi

Poli rawat jalan yang tidak pernah sepi peminatnya, dokter poli ruangan lain saja juga ngantri mau diterapi di rehabilitasi medis. Dan bagi saya elektromedis, poli rehab medik juga tidak pernah sepi panggilan untuk pengecekan dan perbaikan alat :)

Rehabilitasi Medik adalah merupakan salah satu cabang ilmu kesehatan yang mengupayakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsional yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. Mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.

Team rehabilitasi medik terdiri dari:
1.    Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi
2.    Fisioterapi
3.    Terapi wicara
4.    Okupasi terapi
5.    Ortotis prostetis

Pelayanan Rehabilitasi Medik meliputi:
1. Pelayananan Fisioterapi
Adalah bentuk pelayanan kesehatan untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi organ tubuh dengan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektro terapeutik dan mekanis), pelatihan.
2. Pelayanan Okupasi Terapi
Adalah Pelayanan kesehatan untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi dan atau mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living), produktivitas, dan fasilitasi.
3. Pelayanan Terapi Wicara
Adalah bentuk pelayanan kesehatan untuk memulihkan dan mengupayakan kompensasi/adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi
4. Pelayanan Ortotis-Prostetis:
Adalah salah satu bentuk pelayanan keteknisian medik yang ditujukan kepada individu untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan pemulihan fungsi, atau pengganti anggota gerak.
5. Pelayanan Psikologi
Adalah bentuk pelayanan untuk pengembangan, pemeliharaan mental emosianal serta pemecahan problem yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit dan cedera.
6. Pelayanan Sosial Worker
Adalah bentuk pelayanan pemecahan masalah sosial akibat dari suatu keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera untuk bisa kembali ke masyarakat


Pelayanan Rehabilitasi Medik Fisioterapi tidak terbatas hanya di Poli Rehabilitasi Medik saja, tetapi team fisioterapis juga visit ke ruangan rawat inap, strooke unit, icu, nicu maupun ruangan pemulihan tempat pasien dirawat. Seringkali peralatan rehab medik juga dibawa ke ruangan untuk tindakan pelayanan.

Contoh Penerapan Rehabilitasi Medik :
Penyakit Anak :
- Cerebral Palsy
- Down Syndrom
- Gangguan bicara dan berbahasa
- Kelainan Kaki bengkok (CTEV)
- Keterlambatan Perkembangan Anak
- Penyakit Otot pada Anak
Penyakit Syaraf atau neuromuskuler
- Stroke
- Spinal Cord Injury
- Meningitis/encephalitis
- Tuberkulosis tulang belakang
Otot dan tulang atau Muskuloskeletal :
- Nyeri pinggang
- Nyeri lutut (osteoarthritis)
- Luka bakar
- Pasca Amputasi
- Nyeri Pasca Operasi
- Imobilisasi lama
- Perawatan paliatif pada penderita kanker
Cardiorespirasi
- Latihan pada post bedah jantung (CABG)
- Latihan pada penderita gagal jantung
- PPOK
- TB paru
- Asma bronkhiale
Geriatri /usia lanjut
- Latihan pada usia lanjut
- Senam lansia
Penyakit Kandungan
- Senam Hamil
- Senam Nifas



Peralatan penunjang medis yang terdapat pada pelayanan Rehabilitasi Medik antara lain :


1. Shortwave Diathermy
Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave Diathermy biasa disebut dengan Diathermy gelombang pendek. Federal Communications Commision (FCC) telah menetapkan 3 frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy, yaitu :
1) Frekuensi 27,12 MHz dengan panjang gelombang 11 meter.
2) Frekuensi 13,56 MHz dengan panjang gelombang 22 meter.
3) Frekuensi 40,68 MHz (jarang digunakan) dengan panjang gelombang 7,5 meter.
Berfungsi untuk memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang pendek, sehingga peredaran darah menjadi lancar. Beberapa manfaat SWD atau Diathermy secara umum adalah : 
1. Membantu penyembuhan radang 
2. Meningkatkan sirkulasi darah pada target organ 
3. Mengurangi nyeri
4. Meningkatkan daya tahan jaringan 
5. Membantu mengurangi ketegangan otot Sehingga harapan dan proses pemulihan dapat dicapai

2. Microwave Diathermy
adalah suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Perbedaannya dengan SWD adalah, MWD  memiliki frekuensi yang lebih tinggi dan panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan dengan gelombang SWD. Pemanasan disebabkan oleh getaran antar molekul dan getaran ion yang tidak seragam. Federal Communications Commision (FCC) telah menetapkan 2 frekuensi yang digunakan pada microwave diathermy, yaitu :
1) Frekuensi 915 MHz dengan panjang gelombang 33 cm.
2) Frekuensi 2,456 MHz dengan panjang gelombang 12 cm.
MWD digunakan untuk theraphy bagian tubuh dengan lemak subkutan rendah: kaki, tangan, pergelangan tangan, acromioclavicular, sendi sternoklavikular, tendon patella, tendon hamstring distal, dan urat keting achilles tendon.



3. TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator)
yang jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti Stimulasi Syaraf dengan Listrik melalui kulit. TENS adalah salah satu modalitas atau teknik Fisioterapi untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan energi listrik yang sudah dimodifikasi untuk merangsang sistem saraf. TENS mampu mengaktivasi serabut saraf, baik serabut saraf berdiameter besar maupun kecil yang akan menyampaikan berbagai informasi sensoris ke sistem saraf pusat. Efektifitas TENS dapat diterangkan lewat teori “ Gerbang Kontrol “ dari Melzack dan Wall.

TENS mempunyai bentuk pulsa monophasic, biphasic, dan poliphasic. Monophasic mempunyai bentuk gelombang rectangular,triangular, dan sinis searah. Biphasik mempunyai bentuk pulsa rectangular biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris. Sedangkan Poliphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk interferensi/campuran.

Aplikasi TENS menggunakan elektrode yang ukuran dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Sebelumnya, juga akan ditentukan bentuk pulsa, durasi, frekuensi, waktu terapi, dan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi pasien.


4. Ultrasound Therapy
Ultrasound therapy adalah suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam Fisioterapi adalah 0,5-3 MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu.

Pesawat ultra sonik merupakan suatu generator yang menghasilkan arus bolak balik berfrekwensi tinggi (high frequency alternating current) yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz. Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transducer yang kemudian di konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik pada probe tranducer ultrasound.
Efek piezoelektrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Pierre dan Jacques Curie (1880), yang di peroleh dari vibrasi kristal quartz atau dari produk sintetis kristal keramik berupa barium titanate maupun lead zirconate titanate.

Penetrasi gelombang ultrasound terdalam dalam setiap media
a.       Tulang : Penentrasi 7 mm pada frekuensi 1 MHz
b.      Kulit    : Penentrasi 36 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 12 mm
c.       Tendon: Penentrasi 21 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm
d.      Otot     : Penentrasi 30 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm
e.       Lemak : Penentrasi 165 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 55 mm

Efek Ultrasound theraphy :
Mekanis           :  Menimbulkan efek micromassage -> dilatasi  (pelebaran/ peregangan struktur tubular) -> mengurangi inflamasi
Thermal           : Menimbulkan efek panas tranduser lebih kecil dimana panas ringan  sampai 5 cm (deep) dan lebih dominan pada continue.
Piezoelectric    : Perubahan muatan membran sehingga terjadi proses kimiawi di jaringan di sekitarnya
Biologis           : Menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah -> meningkatkan permeabilitas dan regenerasi jaringan , menimbulkan relaksasi otot sehingga akan mengurangi nyeri.





5. Traksi cervical dan lumbal,
Fungsi alat ini adalah untuk meregangkan space jarak celah antara tulang belakang, yang bertujuan untuk melepaskan penjepitan syaraf.

Dilakukan untuk theraphy dengan keluhan :
1. CERVICAL VERTEBRA DISEASE ;
hernia disease, deformity cercival vertebrae, secendary scalenus syndrome, fracture of the spinal cord bone, shoulder and arm symptom, whiplash injury.
2. LUMBOSACRAL VERTEBRA DISEASE ;
hernia nucleus pulposus (HNP), cartilage disease, Low back pain, sciatica (ischialgia), fracture in bone, distraction of vertebra lumbalis



TRAKSI CERVICAL ( TRAKSI LEHER)
Suatu tehnik terapi dengan menggunakan mesin mekanis berupa tarikan /peregangan pada daerah cervical (leher).
Tujuan:
1. Membantu merelaksasi otot-otot daerah leher dan pundak (cervical)
2. Membantu mengurangi penekanan/ kompresi/iritasi akar syaraf.
3. Membantu penguluran / peregangan otot-otot vertebrae regio cervical.

TRAKSI LUMBAL ( TRAKSI PINGGANG)

Suatu tehnik terapi dengan menggunakan mesin mekanis berupa tarikan /peregangan pada pinggang dan pelvis.

Tujuan:
1. Membantu merelaksasi otot-otot daerah pinggang (lumbal).
2. Membantu mengurangi penekanan/ kompresi/iritasi akar syaraf.
3. Membantu penguluran / peregangan otot-otot vertebrae regio lumbal.

6. Infra Red Lamp Radiation (IRR)
Terapi Infra Red adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah. Sinar infra merah merupakan sinar yang tak tampak oleh mata. Sinar infra merah dibagi menjadi 3 yaitu infra merah dekat (0,75 um-2,5 um), infra merah menengah (2,5 um-50 um), infra merah jauh (50 um – 1000 um), dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.
Sinar infra merah diserap oleh molekul air di permukaan tubuh sehingga molekul air akan bergetar. Getaran ini meningkatkan energi dari molekul air tersebut. Karena energinya meningkat maka suhunya meningkat dan tubuh yang terpapar sinar infra merah akan terasa hangat. Efek lainnya  adalah pembuluh darah menjadi lebih lebar dan aliran darah akan semakin lancar. Terapi ini juga dapat mengurangi rasa nyeri.

Jadi jelas penggunaan sinar infra merah untuk terapi karena kemampuannya dalam menembus jaringan dan dapat menggetarkan molekul air dalam tubuh sehingga menghangatkan dan memperlancar aliran darah.

 



Pengaruh terapeutik dari sinar infra merah, secara garis besar dapat disebutkan sebagai berikut :

1)   Relief of pain ( mengurangi / menghilangkan rasa sakit)
Penyinaran sinar infra merah merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri. Ada beberapa pendapat mengenai mekanisme pengurangan rasa nyeri ini, yaitu :
a)      Apabila diberikan mild heating, maka pengurangan rasa nyeri disebabkan oleh adanya efek sedative pada superficial nerve ending (ujung-ujung syaraf sensoris superfisial)
b)     Apabila diberikan stronger heating, maka akan terjadi counter irritation yang akan menimbulkan pengurangan rasa nyeri.
c)    Rasa nyeri ditimbulkan oleh karena adanya akumulasi sisa-sisa hasil metabolisme yang disebut zat “P” yang menumpuk di jaringan. Dengan adanya sinar infra merah yang  memperlancar sirkulasi darah, maka zat “P” juga akan ikut terbuang, sehingga rasa nyeri berkurang / menghilang.
d)   Rasa nyeri bisa juga ditimbulkan oleh karena adanya rasa pembengkakan, sehingga pemberian sinar infar merah yang dapat mengurangi pembengkakan, juga akan mengurangi rasa nyeri yang ada.

2)   Muscle relaxation (relaksasi otot)
Seperti diketahui bahwa relaksasi akan mudah dicapai bila jaringan otot tersebut dalam keadaan hangat dan rasa nyeri, dapat juga menaikkan suhu / temperature jaringan, sehingga dengan demikian bisa menghilangkan spasme otot dan membuat relaksasi.

3)   Increased blood supply (meningkatkan suplai darah)
Adanya kenaikan temperature akan menimbulkan vasodilatasi, yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan darah ke jaringan setempat, hal ini terutama terjadi pada jaringan superficial dan efek ini sangat bermanfaat untuk menyembuhkan luka dan mengatasi infeksi dijaringan superficial. Dengan demikian maka sinar infra merah ini sangat membantu meningkatkan suplai darah ke jaringan-jaringan yang diobati.

4)   Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme ( Elimination of Waste Products)
Penyinaran di daerah yang luas akan mengaktifkan glandula gudoifera (kelenjar keringat) di seluruh badan, sehingga dengan demikian akan meningkatkan pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme melalui keringat. Pengaruh ini sangat bermanfaat untk kondisi-kondisi arthritis, terutama yang mengenai banyak sendi.


7. Ultrasonic Nebulizer dan Jet Compressor Nebulizer
Nebulizer merupakan salah satu alat elektromedik yang berfungsi memberikan terapi pengobatan untuk pasien yang menderita kelainan atau gangguan pada saluran pernapasan dimana memanfaatkan cairan uap yang telah dicampur dengan obat. Cairan uap yang mengandung obat sudah menjadi kabut halus sehingga mudah dihirup dan masuk pada saluran pernapasan. Nebulizer ini berfungsi untuk meredakan batuk dan gejala asma lain. Seperti yang telah diketahui bahwa asma merupakan salah satu penyakit kronik yang menyerang paru-paru di mana dinding rongga bronchial mengalami peradangan sehingga membuat saluran pernapasan menyempit.

Prinsip kerja yang dimiliki ultrasonic nebulizer adalah menggunakan piezoelectric yang menghasilkan getaran dari akibat adanya frekuensi ultrasound yang berfungsi untuk memecah cairan obat menjadi kabut/aerosol.



8. EMG Biofeedback,
EMG Biofeedback yang menggunakan elektrode superfisial (elektrode permukaan) untuk mendeteksi perubahan aktivitas otot lurik, yang kemudian akan memberikan respon balik kepada pengguna alat melalui sinyal audio atau visual.

EMG Biofeedback berfungsi untuk mencari tahu dan mengukur gangguan fungsi otot secara akurat dan spesifik. Data yang diperoleh melalui pemeriksaan digunakan untuk pemilihan jenis dan takaran terapi. Sehingga bila informasi pemeriksaan akurat akan memberikan takaran dan jenis terapi yang akurat juga.

Diagnosis danTerapi untuk pasien dengan berbagai gangguan/keluhan fungsi :
  1. Pencegahan/ penapisan kekuatan otot dasar panggul pada pasien hamil mulai trimester 2, minggu ke 4-6 pasca lahir normal serta minggu ke 8-10 pasca SC.
  2. Berkemih: sulit mengkontrol rasa ingin BAK, “beser”, BAK keluar saat batuk/bersin/tertawa.
  3. Defekasi :sulit untuk BAB, BAB tidak lancar
  4. Nyeri :pada panggul, nyeri pinggang bawah, nyeri kepala tipe tegangan, stress, nyeri pasca cidera olah raga.
  5. Disfungsi seksual baik pada laki- laki/ sulit mempertahankan (tanpa gangguan hormonal) dan wanita (nyeri saat berhubungan seksual)
  6. Gangguan fungsi menelan pasca penderita stroke atau pada usia lanjut
  7. Penapisan/ skrining pada atlit atau non atlit yang melakukan olah raga (pelari, angkat beban).
Pemeriksaan dan terapi dengans EMG Biofeedback bersifat terprogram dan individual sehingga
hasil yang diharapkan optimal bagi pasien.




9. Laser Theraphy (Low Level Laser Therapy)

Yaitu terapi yang menggunakan sinar laser dengan panjang gelombang tertentu yang dapat menghasilkan efek terapi, dimana terapi laser ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan efek samping.  Laser energi rendah ini biasanya juga disebut dengan healing laser, soft laser atau cold laser. 
Metode terapi Laser energi rendah ini terbagi dalam beberapa macam, yaitu :
A.    Terapi Laser Akupuntur (Laserneedle Acupuncture)
Laser ini berfungsi untuk merangsang titik-titik akupuntur dimana laser ini akan menimbulkan bio stimulasi dan efek reparasi jaringan tanpa efek samping dan sangat baik untuk penderita osteoarthitis, reumatik, radang tendon, stroke, penyakit jantung koroner, nyeri otot, migrain dan penderita alergi.  Terapi ini bersifat non invasive dan bebas nyeri.  Titik akupuntur dan titik nyeri dapat di rangsang secara bersama-sama (simultan).  Cara penerapan laser ini ditempelkan pada kulit (tanpa melukai kulit/transkutan).  Dengan warna sinar laser blue, red dan  infrared mempunyai daya tembus yang berbeda memberikan efek biologis yang berbeda pula pada jaringan yang diterapi.
   Laserneedle Acupuncture
B.     Laser ILIB (Intravenous Laser Irradiation on Blood)
Laser ILIB ini bermanfaat antara lain untuk meningkatkan energi tubuh, mengoptimalkan dan meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan sistem imunitas dan untuk banyak kasus yang resisten terhadap pengobatan.  Selain diberikan secara transkutan dapat diberikan langsung melalui aliran darah yaitu laser pembuluh darah vena tujuannya secara umum untuk merangsang regenerasi sel.   Stimulasi menggunakan laser red, green dan blue.  Terapi ini sangat efektif untuk penyakit-penyakit seperti penyakit degeneratif (misalnya : Stroke, osteoarthritis, parkinson), gangguan metabolisme (misalnya : diabetes mellitus, kolesterol, gagal ginjal), gangguan sirkulasi (misalnya : Jantung Koroner), radang kronis (misalnya : sinusitis, bursitis).
Laser ILIB

C.    Laser Interstitial & Laser Intra Articular
Laser Interstitial & Laser Intra Articular berfungsi untuk anti inflamasi dan regenerasi jaringan.  Dengan teknik ini laser bisa masuk lebih dalam sampai ke jaringan atau sendi secara langsung.  Sehingga memungkinkan memberikan penyinaran secara langsung jaringan atau sendi yang mengalami kerusakan melewati kulit.  Terapi ini sangat efektif untuk penyakit-penyakit nyeri punggung bawah (Low back Pain), HNP, kerusakan syaraf, spinal stenosis, osteoarthritis, nyeri bahu kronis. Bisa juga untuk terapi kecantikan.


10.Robotik Walk Theraphy adalah bentuk terapi fisik yang menggunakan perangkat robot untuk membantu seseorang yang memiliki kemampuan untuk berjalan yang mempunyai gangguan gerak akibat stroke,  cedera otak, cedera tulang belakang yang tidak lengkap, atau neurologis lainnya atau kondisi ortopedi, seperti multiple sclerosis atau penggantian pinggul, kondisi belajar berjalan lagi.
Pasien tersebut ditempatkan dalam harness atas treadmill dan kerangka robot, yang melekat dengan tali ke luar dari kaki, bergerak kaki dalam pola berjalan secara normal. Sebuah komputer mengontrol kecepatan berjalan dan mengukur respon tubuh terhadap gerakan.
Efektivitas Robotik Walk Theraphy bervariasi dari orang ke orang, sehingga pasien harus dapat berkomitmen untuk minimal 60 menit terapi per hari, tiga hari per minggu, selama empat sampai delapan minggu. Evaluasi berkala akan dilakukan oleh dokter rehab medik untuk menentukan apakah lebih banyak sesi akan sangat membantu dalam mencapai manfaat maksimal



11. Shockwave Therapy  
Perangkat terapi shockwave adalah solusi non-invasif baru untuk berbagai gangguan muskuloskeletal. Perangkat ini menghasilkan pulsa tekanan mekanis yang berkembang sebagai gelombang dalam tubuh. Energi gelombang kejut diberikan pada titik daerah tubuh yang menyakitkan, di mana itu berlaku kapasitas penyembuhan. Biasanya, lima pengulangan dengan parameter disesuaikan secara pribadi direkomendasikan. Indikasi yang paling umum adalah: bahu menyakitkan, epicondylitis, nyeri punggung bawah, Achilles nyeri tendon, patella tendonitis dan memicu poin.




12. Foot Guide Analysis

Foot Guide Analysis pada dasarnya adalah penilaian dari pola Anda berjalan. Hebatnya, hanya dibutuhkan cedera kecil mengakibatkan nyeri ringan, kekakuan atau kelemahan untuk mempengaruhi cara Anda berjalan atau berlari.

Cara berjalan atau berlari pola gerak yang salah dapat menyebabkan cedera, kompensasi pada otot atau sendi lain yang berinteraksi. Misalnya, cedera lutut yang mempengaruhi pengaruh/kontribusi pada kaki, pinggul atau punggung.

Sebuah pola berjalan normal bahkan lebih penting ketika Anda mulai berjalan, yang meningkatkan stres abnormal ke sendi dan otot. Kebiasaan buruk dapat menjadi jangka panjang, yang dapat mempengaruhi otot anda untuk cedera atau arthritis.



13. Magnet Theraphy
adalah terapi yang menggunakan medan magnet di mana dalam terapi magnetik Fisioterapis menerapkan medan magnet pada perangkat eletromagnetik kepada pasien. Alat ini mempunyai fungsi
untuk mengurangi nyeri, meningkatkan metabolisme jaringan, meregenerasikan jaringan, rileksasi otot.


Tubuh manusia merupakan struktur yang unik, terdiri atas sel-sel yang merupakan suatu massa protoplama yang mengandung nukleus. Protoplasma atau sitoplama adalah komponen kimia komplek penyusun utama sel daripada nukleus. Tiap-tiap sel manusia merupakan bagian kecil dari komponen magnetik dan komponen tersebut melewati semua organ. Organ-organ tersusun atas sel dan jaringan. Cairan tubuh mengandung berbagai macam ion seperti Potassium (K+), Klorida (Cl), Phosphor (PO4) d, Sodium (NA+) dan sebagainya.

Ion terdiri atas atom atau radikal. Pada elektrolisis, ion memiliki kecenderungan untuk melewati dari satu polaritas ke polaritas lainnya. Ion merupakan konduktor dan arus listrik melalui ion-ion tersebut dikelilingi oleh medan magnetik disekitarnya. Semua jaringan dan sistem syaraf dalam tubuh di atur oleh medan magnetik dalam tubuh.

Medan elektromagnetik ini merupakan prinsip dasar dari terapi magnetik. Medan magnetik ini cenderung fluktuatif, organ otak memancarkan medan magnet maksimum 3,00,000 kilo-gauss pada saat seseorang tidur. Pada waktu normal nilai medan magnetnya berbeda. Jadi nilai rata-rata dari medan magnet tiap organ tubuh berbeda. Jika ada organ yang mengandung penyakit, dengan seketika medan magnetisnya terganggu. Nilai yang baik adalah medan magnet dapat menginduksi kearah nilai normal pada organ-organ. Ini merupakan esensi dari terapi magnetik.

Terapi magnetik mempunyai efek baik terhadap sel, jaringan dan syaraf ketika diaplikasikan ke bagian yang terpengaruh dan menyebabkan nyeri, kekakuan, kesakitan atau bengkak. Terapi magnetik membuat peningkatan sirkulasi.




14. Parafin Bath
adalah alat terapi yang menggunakan lilin sebagai media terapi. Lilin yang digunakan adalah lilin khusus dengan titik leleh pada suhu 55 derajat celcius. Pada suhu ini lilin sudah bisa berbentuk cair.
Fungsi dari terapi lilin ini adalah untuk mengurangi nyeri, mengurangi spasme / kaku otot, mengobati radang sendi seperti reumathoid arthritis



14. CPM (Continuous Passive Motion)
merupakan alat terapi untuk membantu pasien dalam menggerakkan sendi setelah pasien mengalami trauma atau menjalani operasi sendi. Mesin CPM digunakan untuk masa pemulihan menghindari terjadinya kekakuan sendi pada pasien pasca operasi. Kekakuan sendi dapat disebabkan karena pasien yang telah menjalani operasi sendi enggan menggerakan sendinya akibat rasa nyeri.

CPM ada beberapa type sesuai kebutuhan theraphy :
- CPM Tangan dan pergelangan tangan
- CPM Bahu
- CPM Siku
- CPM Kaki dan pergelangan kaki



15. Cold Theraphy, terapi yang menggunakan cold pack pada bagian tubuh pasien yang bermanfaat untuk meringankan peradangan akut atau bengkak pada pasien.


16. Gymnasium
    • Treadmill
    • Tilting Table
    • Alat-alat latihan tumbuh kembang anak
    • Static Bysycle
    • Snozelen
    • SI (Sensori Integritas)
    • Ball Theraphy 
    • Quadriceps bench press 
    • Shoulder  whell
    • Finger  ladder
    • Total body strength
    • Dll


Rehabilitasi medik/ fisioterapi terdapat di Rumah Sakit Kelas A, B dan C. Rumah Sakit Khusus Olahraga. Sports Klinik. Klinik Rehabilitasi. Dan kini di kota besar sudah mulai ada di beberapa hotel dan swalayan.

0 komentar :

Artikel Rekomendasi

Bagaimana untuk Mengelola "How To Manage" Series untuk Teknologi Kesehatan

WHO Teknologi kesehatan dan manajemen teknologi kesehatan telah menjadi isu kebijakan yang semakin terlihat. Sementara kebutuh...

Popular Post

Recomended

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner