Home » » Wah! Tes HIV Juga Bisa Dilakukan di Dokter Gigi

Wah! Tes HIV Juga Bisa Dilakukan di Dokter Gigi

  Foto: Ilustrasi/Thinkstock

Jakarta, Banyak orang yang enggan melakoni tes HIV karena takut dicap negatif atau masih menganggap tes ini tabu dilakukan. Padahal tes HIV amatlah dibutuhkan untuk mengetahui potensi HIV seseorang dan mencegah penyebaran virus ini sebelum semuanya terlambat.

Agar tes HIV ini lebih dikenal luas dan diterima oleh publik, di AS para dokter gigi mulai menawarkan cara baru untuk melakukan tes HIV. Mereka juga berharap praktik ini dapat mengurangi jumlah penderita infeksi HIV karena rendahnya pengetahuan mereka terhadap penyakit ini, termasuk mencegah atau memperkecil penyebaran penyakit ini.

"Dengan menawarkan tes HIV di klinik gigi kita dapat menangani orang-orang yang positif HIV lebih dini. Lebih penting lagi kita bisa benar-benar menyelamatkan nyawa banyak orang," tandas Calix Ramos-Rodriguez, seorang dokter gigi dari Lutheran Medical Center, Brooklyn, NY.

Sebenarnya penawaran tes HIV di klinik-klinik gigi di AS telah berjalan selama beberapa tahun tapi praktik ini belum dikenal secara luas, ungkap Ramos-Rodriguez.

Tempatnya bekerja, Lutheran Medical Center bisa dikatakan sebagai salah satu klinik pertama di AS yang menawarkan tes HIV dengan pendekatan 'opt-out', artinya pasien akan diberitahu jika mereka memperoleh tes HIV sepanjang mereka tak berkeberatan.

"Kami menduga metode ini lebih efektif karena menurunkan stigma negatif yang selama ini selalu mengiringi dilakukannya tes HIV," kata Ramos-Rodriguez.

Lagipula dalam sebuah survei terpisah, Ramos-Rodriguez mengungkapkan banyak pasien yang mengaku tak bermasalah jika dokter giginya menawarinya untuk menjalani tes HIV jika tes itu ditawarkan melalui pendekatan 'opt-out'.

Kunjungan dokter gigi juga memberikan peluang dilakukannya tes HIV bagi orang-orang yang tidak terbiasa menemui dokter. Kondisi ini diperkuat dengan fakta bahwa hampir separuh orang yang mengunjungi dokter gigi nyatanya tak memiliki klinik atau dokter langganan.

"Dengan kata lain, orang-orang masih bisa bertahan jika mengalami nyeri lutut, sakit kepala atau flu, tapi lain halnya jika mereka terserang sakit gigi. Di situlah muncul peluang yang sangat tinggi untuk mendorong seseorang melakukan tes HIV," tutur Ramos-Rodriguez seperti dikutip dari myhealthnewsdaily, Jumat (2/11/2012).

Sampai detik ini, Lutheran Medical Center berhasil melakukan tes HIV terhadap 460 pasien dengan menggunaan metode 'opt-out'. Bahkan 73 persen di antaranya menerima metode itu, tambahnya.

Tes HIV di klinik gigi ini dilakukan di dalam ruang praktik dokter dengan menggunakan perangkat tes HIV seperti halnya yang biasa digunakan di rumah dan melibatkan prosedur pengambilan cairan di sekitar gusi pasien.

Hasil tesnya pun bisa langsung diketahui di akhir pemeriksaan. Beruntung sejauh ini, Lutheran Medical Center belum pernah menemukan pasien yang dinyatakan positif HIV dari tes itu.

"Kalaupun hasilnya positif, pasien akan dibawa langsung ke dokter lain agar penyakitnya dapat dikonfirmasi dan diberikan konseling. Tapi tenang saja, kerahasiaan pasien terjamin sepenuhnya," tutur Ramos-Rodriguez. (vit/vit)


Rahma Lillahi Sativa - detikHealth 

0 komentar :

Artikel Rekomendasi

Bagaimana untuk Mengelola "How To Manage" Series untuk Teknologi Kesehatan

WHO Teknologi kesehatan dan manajemen teknologi kesehatan telah menjadi isu kebijakan yang semakin terlihat. Sementara kebutuh...

Popular Post

Recomended

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner