Surat Edaran HK.02.02/III/1098/2019 Tentang Pengelolaan Limbah Medis (Bahan Berbahaya dan Beracun/B3) dan Alat Kesehatan Mengandung Merkuri

Merkuri adalah salah satu dari 10 bahan kimia teratas yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat dan merupakan zat yang menyebar ke dalam dan menetap dalam ekosistem untuk beberapa generasi, menyebabkan sakit parah dan gangguan intelektual pada populasi yang terpapar

➤ Alat kesehatan yang mengandung merkuri adalah

1. Tensimeter raksa (Sphygmomanometer) rekomendasi penggantian ke tensimeter digital dan tensimeter aneroid
2. Thermometer Klinik rekomendasi penggantian ke thermometer klinik digital

➤Alat penunjang yang mengandung merkuri adalah thermometer dinding laboratorium/higrometer rekomendasi penggantian ke thermometer digital

Sebagaimana Surat Edaran di atas  Bagi Rumah Sakit dan Fasyankes yang masih menggunakan alat kesehatan mengandung merkuri melakukan penarikan secara bertahap hingga batas waktu Tahun 2020 sudah tidak lagi menggunakan alat kesehatan yang mengandung merkuri

Sesuai dengan rekomendasi WHO, Konferensi Minamata,  Undang Undang No 11/2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata Mengenai Merkuri, penggunaan merkuri telah dilarang pada penambangan emas. Penggunaan merkuri umumnya masih digunakan pada penambangan skala kecil.
Dampak dari penggunaan merkuri selain dapat mengganggu kesehatan masyarakat, juga mencemari lingkungan.

 https://www.who.int/ipcs/assessment/public_health/mercury/en/
 https://app.box.com/s/q2wh5y6tgvas7xmk5kmk9skwo2xhtml3
 UU Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata Mengenai Merkuri .pdf