Home » » Berobat di Railclinic, Klinik Kesehatan di Atas Gerbong

Berobat di Railclinic, Klinik Kesehatan di Atas Gerbong



WAJAH kebingungan tersirat dari raut Mak Ojah (79), warga Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Senin, 27 Februari 2017. Salah satu peserta pengobatan gratis PT.KAI Daerah Operasi II Jawa Barat itu kebingungan karena harus berobat di klinik di atas gerbong kereta api yang terparkir di Stasiun Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Kebingungannya beralasan karena tubuh ringkih Ojah membuatnya tak lagi mampu menaiki gerbong sendiri. Beruntung, petugas KAI langsung sigap mengangkat Ojah dengan bantuan kursi roda ke atas gerbong kereta yang diberi nama Railclinic oleh PT KAI.

Ojah yang didampingi anaknya, Peni (23) kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan oleh para dokter Railclinic di sebuah gerbong yang memiliki fasilitas ranjang mirip seperti ruangan di klinik kesehatan. Setelah pemeriksaan rampung, Peni kemudian langsung menebus obat gratis yang juga disediakan di gerbong kedua Railclinic.

Peni saat dijumpai "PR" mengaku terkejut melihat fasilitas gerbong Railclinic yang setara dengan klinik fasilitas kesehatan kelas satu. Selama ini, Peni belum pernah mengetahui ada gerbang yang memiliki fasilitas kesehatan seperti Railclinic.

"Kalau dari fasilitas lengkap sekali, cuma memang agak kesusahan kalau untuk manula, jadi harus digotong, atau dituntun. Walau begitu tetap membantu kami yang kurang mampu ini. Mudah-mudahan Railclinic bisa sering-sering ke sini," ucap Peni.

Camat Indihiang Riza Setiawan yang turut menjajal fasilitas kesehatan Railclinic juga kaget dengan fasilitas yang ada dalam gerbong tersebut. Kunjungan Railclinic, kata Riza, cukup membantu warga kurang mampu yang membutuhkan pengobatan gratis di Kota Tasikmalaya.

"Saya justru baru tahu kalau ada fasilitas seperti ini. Kalau setahun dua kali saja rutin datang ke sini, warga kami akan sangat terbantu. Fasilitasnya lengkap, ada ruang periksa umum, dokter gigi, hingga periksa mata," kata Riza. 


Manajer Humas Daop II Jabar PT KAI Joni Martinus mengungkapkan, kereta Railclinic baru beroperasi akhir 2015 lalu. Saat ini, baru tiga Railclinic di Indonesia yakni di Daop Pulau Jawa, Daop Aceh, dan Daop Lampung.

Railclinic dikelola langsung oleh PT KAI pusat di bawah koordinasi bidang kesehatan publik. Operasional Railclinic disesuaikan dengan jadwal yang sudah sudah ditetapkan bidang kesehatan publik dan akan berkeliling dari daop satu ke daop lain, sesuai dengan permintaan dari daerah yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sejatinya, Railclinic diciptakan untuk melayani kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil, namun berada di jalur kereta api.

"Sasaran kita masyarakat tidak mampu yang jauh dari jangkauan kesehatan, namun di sepanjang jalur kereta api. Kalaupun ingin didatangi Railclinic, pihak daop bisa berkoordinasi dengan kepala daerah masing-masing," ucap Joni.

Fasilitas Railclinic, kata Joni, hampir setara dengan fasilitas kesehatan puskesmas. Railclinic terdiri dari dua gerbong dan dua kabin masinis. Fasilitasnya meliputi ruang kesehatan ibu dan anak, ruang pemeriksaan umum, alat rekam jantung, laboratorium mini, dan ruang pemeriksaan gigi.

"Petugas juga menyediakan kursi roda, dan tandu untuk membawa pasien yang kurang sehat. Obat yang ada di instalasi farmasi juga gratis untuk warga kurang mampu," kata Joni.

Sementara itu, Manajer Kesehatan Publik PT Kereta Api Sugriyanto mengungkapkan, PT KAI akan menambah, satu lagi Railclinic di daop Jawa. Selain fasilitas kesehatan, ada pula fasilitas perpustakaan dan media sinema di dalam kereta.

"Kalau Railclinic di Jawa ini generasi pertama, generasi kedua di Sumatera, dan generasi ketiga baru diresmikan Mei nanti," kata Sugri.***

0 komentar :

Artikel Rekomendasi

Bagaimana untuk Mengelola "How To Manage" Series untuk Teknologi Kesehatan

WHO Teknologi kesehatan dan manajemen teknologi kesehatan telah menjadi isu kebijakan yang semakin terlihat. Sementara kebutuh...

Popular Post

Recomended

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner