Perubahan itu seringkali menimbulkan ketidaknyamanan, dan profesi teknisi elektromedis berada di salah satu posisi yang paling terdampak oleh dinamika perubahan teknologi, regulasi, dan sistem layanan kesehatan.
Mengapa Perubahan Membuat Tidak Nyaman?
-
Manusia cenderung menyukai zona nyaman – rutinitas memberi rasa aman.
-
Perubahan memunculkan ketidakpastian – apakah bisa beradaptasi? Apakah akan gagal?
-
Ketakutan akan ketidaktahuan – teknologi baru = butuh belajar ulang.
-
Perubahan bisa mengganggu pola kerja tim – peran bisa bergeser
Pekerjaan Profesi Elektromedis & Tantangan Perubahan
1. Perubahan Teknologi Alat Kesehatan
-
Teknologi medis terus berkembang: AI di imaging, digitalisasi, IoMT (Internet of Medical Things).
-
Elektromedis harus terus belajar dan upskilling – dari analog ke digital, dari standalone ke sistem terintegrasi.
2. Perubahan Regulasi dan Akreditasi
-
Standar kalibrasi, manajemen risiko, SISMADAK, SIMRS, dan ISO 13485 semakin ketat.
-
Elektromedis dituntut untuk tidak hanya teknis, tapi juga administratif & dokumentatif.
3. Perubahan Lingkungan Kerja dan Budaya Layanan
-
Dulu bekerja di balik layar, kini elektromedis dituntut mampu berkomunikasi dengan klinisi, manajemen, bahkan pasien.
-
Kerja tidak lagi individual, tetapi berbasis tim dan multidisiplin.
4. Perubahan Sistem Rumah Sakit
-
Implementasi sistem digital, manajemen aset terintegrasi, IoT monitoring → mengubah pola kerja harian elektromedis.
-
Banyak alat kini dapat dikendalikan jarak jauh, tapi juga berarti harus paham IT, jaringan, dan sistem informasi.
Sangat mendalam dan penting untuk membangun mentalitas profesional elektromedis yang tangguh. Kita akan mengaitkan sikap dan karakter personal teknisi elektromedis dalam menghadapi perubahan,
Karakter elektromedis yang matang bukan yang langsung menerima perubahan, tapi yang mampu berjalan melewati proses psikologisnya secara utuh dan sadar.
Sikap kunci:
-
Kesabaran
-
Rendah hati untuk belajar
-
Ketekunan
-
Dukungan dari rekan & organisasi
Karakter yang muncul dalam menghadapi perubahan :
1. Denial (Penyangkalan)
"Gak mungkin sistem ini dipakai terus."
"Ah, pelatihan ini cuma buang waktu."
Sikap karakter yang muncul:
-
Menghindar
-
Skeptis
-
Meremehkan urgensi
Risiko: Tidak ikut pelatihan, tidak update pengetahuan → tertinggal.
Antidote: Dorong dengan edukasi, contoh nyata, dan peer influence.
2. Anger (Kemarahan)
"Kenapa sih harus berubah semua?"
"Manajemen gak mikirin kita di lapangan!"
Sikap karakter yang muncul:
-
Defensif
-
Menyalahkan sistem atau pimpinan
-
Cenderung membandingkan dengan masa lalu
Risiko: Relasi tim jadi renggang. Penolakan makin kuat.
Antidote: Ruang dialog terbuka. Validasi emosi tapi arahkan solusi.
3. Bargaining (Tawar-menawar)
"Bisa gak kita tetap pakai cara lama tapi tambah sedikit sistem baru?"
"Kalau saya ikut pelatihan, saya masih boleh pakai metode lama juga kan?"
Sikap karakter yang muncul:
-
Masih setengah hati
-
Cari kompromi
-
Butuh waktu menyesuaikan
Risiko: Perubahan hanya separuh jalan.
Antidote: Libatkan dalam peran transisi, beri waktu untuk membangun kepercayaan terhadap sistem baru.
4. Depression (Frustrasi / Menyerah)
"Saya gak bisa ikuti ini semua..."
"Ternyata saya gak sekeren anak baru yang jago IT..."
Sikap karakter yang muncul:
-
Rasa tidak mampu
-
Menarik diri dari tim
-
Merasa tertinggal, minder
Risiko: Burnout, drop performa, bahkan resign.
Antidote: Bina, mentoring, beri semangat dan penguatan peran (apresiasi pengalaman, bukan hanya skill baru).
5. Acceptance (Penerimaan)
"Oke, saya mulai pelajari pelan-pelan."
"Ini memang tantangan, tapi saya bisa adaptasi."
Sikap karakter yang muncul:
-
Terbuka
-
Inisiatif belajar
-
Mau kolaborasi dengan gaya baru
Dampak positif: Mulai tumbuh jadi role model dalam tim, ikut mendorong rekan lain beradaptasi juga.
Setiap karakter punya potensi berubah mengikuti tahapan ini, tapi kecepatannya bisa beda-beda.
Yang penting adalah:
-
Mengenali diri sendiri sedang di tahap mana,
-
Menumbuhkan kesadaran bahwa perubahan adalah bagian dari profesionalisme.
Elektromedis hebat bukan yang paling tahu alatnya hari ini, tapi yang paling siap menghadapi alat dan sistem di masa depan. Perubahan memang bikin tidak nyaman, tapi dalam profesi elektromedis, kenyamanan itu justru tanda bahwa kita tidak berkembang.
“Bukan yang paling kuat yang bertahan, tapi yang paling mampu beradaptasi.” – Charles Darwin
0 komentar :
Post a Comment