Home » , » Alat Kesehatan / Alat Medis Bukan Semata-mata Untuk Pajangan Belaka

Alat Kesehatan / Alat Medis Bukan Semata-mata Untuk Pajangan Belaka

 

Pameran Alat Kesehatan EXPO

Sangat berbeda fungsi dan kegunaannya posisi dan letak peralatan kesehatan/ alat medis saat di Pameran Peralatan Expo Alat Kesehatan sebagai alat demo/pajangan. Dengan peralatan kesehatan yang sudah diadakan dan diinstall berada di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, di Klinik dan Rumah Sakit.

Menurut KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata "pajangan" adalah :

pajangan/pa·jang·an/ n 1 sesuatu yang digunakan untuk menghiasi gedung (jalan, kota, dan sebagainya); 2 barang dagangan yang dipamerkan di etalase; 3 pelaminan; puadai;

memajangkan/me·ma·jang·kan/ v menempatkan (mengatur) secara rapi barang dagangan, karya seni, dan sebagainya untuk dipamerkan (di etalase, ruang pamer, dan sebagainya);

pajang/pa·jang/ vmemajang/me·ma·jang/ v 1 menghiasi dengan bunga-bunga, daun-daunan, kain, kertas, lampu warna-warni, bendera, panji-panji, umbul-umbul, dan sebagainya untuk memperindah; 2 menempatkan (mengatur) secara rapi untuk dipamerkan; 3 cak memamerkan diri: anak gadis diharapkan tidak ~ di pinggir jalan;

Perlu diluruskan dulu mindset pengadaan Peralatan Kesehatan dan Peralatan Medis, bahwa peralatan kesehatan dibeli diadakan sebagai investasi penunjang pelayanan kesehatan, guna mendapatkan hasil pembacaan pemeriksaan, pengobatan maupun terapi kesehatan yang prima dan optimal.

Tetapi dengan pelayanan kesehatan yang berbeda memerlukan jenis peralatan kesehatan yang berbeda pula fungsi kegunaannya. Dimana pada market pasar peralatan kesehatan juga tersedia banyak merk dan jenis peralatan kesehatan tersedia, dengan tambahan aksesories dan tampilan display yang menawan. Pada perkembangan teknologi 2021 ini menuju Tahun Internet 5G, perkembangan teknologi kesehatan sangat cepat berubah upgrade hanya dalam waktu 1,3 dan 5 tahun.

Dengan kebutuhan penunjang sarana prasarana rumah sakit dan pelayanan yang optimal kepada pasien dan pengunjung rumah sakit, maka selayaknya manajemen rumah sakit menyediakan sarana penunjang peralatan kesehatan yang mutakhir, terdepan dan terbaik.

Tapi dalam realitas di lapangan pada  pelaksanaan pemenuhan kebutuhan sarana penunjang peralatan kesehatan tersebut, banyak ditemukan alat kesehatan / alat medis yang menjadi pajangan belaka. Admin menyampaikan menjadi "pajangan" dengan kondisi sebagai berikut :

  1. Saat peralatan kesehatan tersedia diadakan, tidak dibarengi dengan ketersediaan SDM Operator yang sesuai, tenaga kesehatan Dokter, Perawat, Bidan, Analis Kesehatan, Radiografer, Fisioterapis,dll. Maka selama alat kesehatan tersebut ada, maka akan hanya menjadi pajangan, alias tidak dipakai untuk pelayanan
  2. Saat peralatan kesehatan tersedia diadakan, tidak dibarengi dengan kesiapan sarana penunjang ataupun aksesoris penunjang alat kesehatan tersebut, akibat kurangnya perencanaan dan koordinasi, maka akan hanya menjadi pajangan, alias tidak dipakai untuk pelayanan. Misalnya, mengadakan Lampu Operasi, tetapi rupanya tidak termasuk pemasangan lampu operasinya yang dimana memerlukan khabim pondasi Lampu Operasi yang kokoh, sehingga alhasil lampu operasi tidak terinstall dengan baik, dst..
  3. Saat peralatan kesehatan tersedia diadakan, tidak dibarengi dengan tarif pemeriksaan penunjang yang sesuai, biasanya ribut Fee Jasa Medis antara operator pengguna dan manajemen,  maka akan hanya menjadi pajangan, alias tidak dipakai untuk pelayanan
  4. Saat peralatan kesehatan tersedia diadakan, tidak dibarengi dengan kesiapan manajemen untuk kesiapan BHP (Bahan Habis Pakai), sehingga saat peralatan kesehatan tersebut membutuhkan BHP untuk pelayanan kesehatan tidak bisa dilakukan, alhasil pasien harus dirujuk karena kehabisan BHP
  5. Saat peralatan kesehatan tersedia diadakan, tidak dibarengi dengan kesiapan manajemen untuk kontrak service dan pemeliharaan berkala, sehingga apabila peralatan kesehatan tersebut rusak, maka hanya mangkrak menjadi pajangan. Breakdown hingga alat tersebut diperbaiki kembali
  6. Saat peralatan kesehatan tersedia diadakan, tidak dibarengi dengan kesiapan manajemen untuk perencanaan kalibrasi berkala setahun sekali pada peralatan kesehatan tersebut. Menjadi pertanyaan status peralatan kesehatan tersebut laik pakai atau tidaknya
  7. Saat peralatan kesehatan/alat medis tersebut ada, tidak dibarengi dengan kesadaran/aware operator user untuk menggunakan dan melakukan pemeliharaan user pada peralatan kesehatan tersebut dengan baik dan benar. Maka umur pakai peralatan kesehatan tersebut akan lebih singkat dan kemungkinan sudah rusak tanpa diketahui oleh operator user pengguna, nanti bingung sendiri saat melakukan pelayanan kesehatan tetapi alat rusak dan tidak tersedia back up cadangan peralatan kesehatan tersebut
  8. Yang paling parah adalah saat peralatan kesehatan tersebut masih berfungsi dan benar-benar menjadi "pajangan" di atas meja, bahkan ada yang diam tersimpan di dalam gudang peralatan atau lemari walaupun masih baru, hal tersebut tetap dibiarkan oleh manajemen dan operator/user seperti tidak terjadi apa-apa, padahal seharusnya bisa dipakai untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien menjadi manfaat dan berdayaguna. Benar-benar pemborosan investasi !!! Biasanya di Rumah Sakit Pemerintah, hal tersebut yang akan menjadi temuan audit BPK dan Manajemen Rumah Sakit
Maka bagaimana untuk mengidentifikasi bahwa peralatan kesehatan tersebut buka semata-mata untuk pajangan belaka ?
  • Perlu didata dan diinventaris jumlah aset peralatan kesehatan secara menyeluruh, dengan keterangan tahun pembelian, status operasional penggunaan alat, status kalibrasi alat, status tarif, sebaran ruangan, status kerusakan peralatan kesehatan
  • Validasi data aset yang Online Realtime dan Uptodate dari bagian ASet dan Umum
  • Pelaporan kerusakan dan kondisi alat berkala secara Online Realtime dan Uptodate dari user/operator/pengguna 
  • Evaluasi berkala status dan kondisi alat secara berkala, minimal setahun sekali dari user/operator/pengguna 
  • Perbaikan Manajemen/ Pengguna
Pada Artikel ini Admin menyampaikan untuk lebih memacu aware dan kesadaran user/operator/pengguna yang mengkesampingkan pada peralatan kesehatan yang dipakai, baik dari segi pemakaian dan pemikiran ke depan untuk pelayanan kesehatan yang baik.

Teknisi bukanlah Dewa/Tukang Sulap dengan suatu peralatan kesehatan "pajangan". Dimana di lain hal si Empunya user/operator/pengguna malah tidak mengetahui riwayat atau melakukan pembiaran pada peralatan kesehatan yang dipakai. 

Diharapkan dengan perbaikan mindset pengadaan Peralatan Kesehatan dan Peralatan Medis yang benar, maka akan sesuai dengan penggunaan peralatan kesehatan yang optimal dan berdaya guna. Dan tentunya akan bermanfaat dengan investasi yang dilakukan.

Jika barang "pajangan" yang tidak murah itu dilengkapi teknologi kesehatan yang mutakhir, akan lebih sangat baik secara maksimal membantu pelayanan kesehatan pasien dengan optimal, cepat dan bermanfaat. Semua pihak punya peran, baik manajemen rumah sakit, operator/user, teknisi elektromedik, bagian perencanaan pengadaan, satuan pengawas rumah sakit dan vendor distributor alat kesehatan itu sendiri. 

0 komentar :

Artikel Rekomendasi

Bagaimana untuk Mengelola "How To Manage" Series untuk Teknologi Kesehatan

WHO Teknologi kesehatan dan manajemen teknologi kesehatan telah menjadi isu kebijakan yang semakin terlihat. Sementara kebutuh...

Popular Post

Recomended

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner