Memperingati Hipertensi Sedunia setiap
tanggal 17 Mei. Jika seseorang mengalami hipertensi, maka upaya yang
harus dilakukan adalah mengontrol tekanan darah. Masyarakat diimbau
melakukan cek tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat. Disarankan
juga saat mengukur tensi di rumah dilakukan dengan rileks dan atur
posisi duduk senyaman mungkin.
Kalau
pasien yang sudah hipertensi diharapkan segera mengunjungi dokter untuk
mendapatkan penanganan dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk
mengontrol hipertensi.
Hipertensi
dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok,
diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam
berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan
stres. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti
menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung
koroner sebesar 20%.
Hipertensi
adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau
seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia
sembuh, tapi terkontrol. Kalau sudah terkontrol maka diharapkan penyakit
jantung, stroke, dan gagal ginjal, risikonya akan menurun
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer
karena sering tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal
utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.
Seseorang
didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan
hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan
diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali
kunjungan.
#harihipertensi
#harihipertensisedunia
0 komentar :
Post a Comment