Home » , , , » Perspektif Peralatan Medis sebagai Aset Investasi Rumah Sakit

Perspektif Peralatan Medis sebagai Aset Investasi Rumah Sakit

 


Manajemen Aset menurut Hariyono (2007) merupakan proses pengelolaan aset (kekayaan) baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis, komersial, dan nilai tukar, mampu mendorong tercapainya tujuan dari individu dan organisasi melalui proses manajemen planning, organizing, leading, dan controlling. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mengurangi biaya secara efisien dan efektif demi tercapainya pengelolaan aset untuk investasi jangka panjang.

Ketika memilih Rumah Sakit, selain dari segi pelayanan, salah satu hal yang seringkali menjadi pertimbangan pasien adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang ditawarkan. Rumah sakit dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap dan up-to-date tentunya memiliki peluang lebih besar untuk dirujuk oleh pasien. Rumah sakit perlu mempersiapkan setiap peralatan medis yang diperlukan demi optimalisasi pelayanan dokter dan perawat terhadap pasien.
 
 
 
Aset investasi rumah sakit dapat diidentifikasi menjadi berbagai jenis, mulai dari kursi roda sampai tempat tidur pasien, peralatan medis mulai dari alat pengukur denyut jantung sampai pengukur tekanan darah bahkan termasuk dokter dan pasien sendiri. Semua peralatan medis tidak cukup hanya untuk digunakan dan dirawat saja, tetapi juga harus dijamin tidak menjadi sumber masalah - yang tidak pernah diprediksi - bagi pihak manajemen Rumah Sakit.

Tujuan utama rumah sakit bukan untuk mencari laba tapi mementingkan fungsi sosial dengan memberikan pelayanan dalam bentuk pelayanan medis. Namun harus disadari bahwa tidak semua rumah sakit adalah organisasi yang bersifat nirlaba. Beberapa rumah sakit dioperasikan sebagai layaknya perusahaan yang mencari laba, bahkan beberapa di antaranya melakukan penjualan sahamnya di pasar modal. Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

Kebijakan pemerintah dan penyelenggaraan JKN secara tidak langsung mempengaruhi proses siklus pendapatan Rumah Sakit. Hal tersebut yang membedakan antara mindset investasi RS Negeri dan RS Swasta. Biasanya manajemen yang ditangani swasta lebih profesional.




Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit adalah:
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit

Tujuan utama rumah sakit bukan untuk mencari laba tapi mementingkan fungsi sosial dengan memberikan pelayanan dalam bentuk pelayanan medis. Namun harus disadari bahwa tidak semua rumah sakit adalah organisasi yang bersifat nirlaba. Beberapa rumah sakit dioperasikan sebagai layaknya perusahaan yang mencari laba, bahkan beberapa di antaranya melakukan penjualan sahamnya di pasar modal. Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

Kebijakan pemerintah menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara tidak langsung mempengaruhi proses akuntansi rumah sakit. Proses yang paling terasa perubahannya adalah siklus pendapatan rumah sakit.

Tarif JKN tidak sama dengan tarif umum yang berlaku di rumah sakit. Besaran tarif JKN ditentukan berdasarkan peraturan menteri kesehatan dan proses waktu  pengajuan klaim pasien JKN.  Dengan perbedaan tersebut, maka pengakuan pendapatan antara pasien umum dengan pasien yang menggunakan JKN menjadi berbeda secara nominal. 

Sumber anggaran yang digunakan untuk perolehan pengadaan peralatan medis di Rumah Sakit Negeri dan RS Swasta juga berbeda. Maka mindset investasi dan perspektif memahami apa yang perlu dipertahankan dari fasilitas serta tingkat perawatan aset akan berbeda. Kualitas sistim manajemen aset rumah sakit sangat penting dalam menjaga agar semua bagian dari sarana prasarana termasuk peralatan kesehatan yang digunakan dalam pelayanan kepada pasien berjalan sebagaimana mestinya dan menghindarkan dari resiko kegagalan bahkan KTD.


0 komentar :

Artikel Rekomendasi

Bagaimana untuk Mengelola "How To Manage" Series untuk Teknologi Kesehatan

WHO Teknologi kesehatan dan manajemen teknologi kesehatan telah menjadi isu kebijakan yang semakin terlihat. Sementara kebutuh...

Popular Post

Recomended

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner