REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila
Djuwita Moeloek meresmikan sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) senilai
Rp 150 miliar di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Lampung, Sabtu
(25/2). Sejumlah faskes yang diresmikan berstandar canggih.
Faskes yang diresmikan yakni gedung kebidanan dan penyakit kandungan, administrasi, patologi klinik, bedah sentral dan intesif terpadu, serta THT, mata dan kemoterapi. Selain itu, Menkes juga menandatangani prasasti monumen Abdul Moeloek di depan gedung.
Menkes menyambut baik istri gubernur Lampung yang melahirkan anak ketiga di RSUAM beberapa waktu lalu. “Kita bangga gubernur memilik Rumah Sakit Umum Abdul Moeleok sebagai rumah sakit persalinan istrinya,” kata Nila.
Direktur Utama RSUAM Lampung, Hery Djoko Subandriyo mengatakan, pembangunan serta pengadaan faskes tersebut menelan dana dari APBD dan Kemenkes sebesar Rp 150 miliar.
Dana tersebut bersumber dari APBD Lampung tahun 2015 dan 2016, yang diperuntukkan bagi perluasan laboratorium Rp 1,5 miliar, gedung aparatur Rp 20 miliar, gedung standar kandungan Rp 32 miliar, dan gedung THT beserta kemoterapi Rp 10 miliar. Kemudian, gedung rehabilitasi bedah sentral Rp 22,5 miliar, monumen Abdoel Moeloek Rp 400 juta, alat canggih Rp 11 miliar, dan ruang untuk USG Rp 2,5 miliar.
"Kami juga mengajukan dana ke Kemenkes tahun ini sebesar Rp 53 miliar,” katanya. Dana sebesar itu, untuk pembangunan radio terapi dan alat kesehatan transfusi darah.
Faskes yang diresmikan yakni gedung kebidanan dan penyakit kandungan, administrasi, patologi klinik, bedah sentral dan intesif terpadu, serta THT, mata dan kemoterapi. Selain itu, Menkes juga menandatangani prasasti monumen Abdul Moeloek di depan gedung.
Menkes menyambut baik istri gubernur Lampung yang melahirkan anak ketiga di RSUAM beberapa waktu lalu. “Kita bangga gubernur memilik Rumah Sakit Umum Abdul Moeleok sebagai rumah sakit persalinan istrinya,” kata Nila.
Direktur Utama RSUAM Lampung, Hery Djoko Subandriyo mengatakan, pembangunan serta pengadaan faskes tersebut menelan dana dari APBD dan Kemenkes sebesar Rp 150 miliar.
Dana tersebut bersumber dari APBD Lampung tahun 2015 dan 2016, yang diperuntukkan bagi perluasan laboratorium Rp 1,5 miliar, gedung aparatur Rp 20 miliar, gedung standar kandungan Rp 32 miliar, dan gedung THT beserta kemoterapi Rp 10 miliar. Kemudian, gedung rehabilitasi bedah sentral Rp 22,5 miliar, monumen Abdoel Moeloek Rp 400 juta, alat canggih Rp 11 miliar, dan ruang untuk USG Rp 2,5 miliar.
"Kami juga mengajukan dana ke Kemenkes tahun ini sebesar Rp 53 miliar,” katanya. Dana sebesar itu, untuk pembangunan radio terapi dan alat kesehatan transfusi darah.
0 komentar :
Post a Comment