Kemenkes: Syuting di Rumah Sakit Boleh, Asal...

  Ilustrasi (dok: Thinkstock)

Jakarta, Kasus kematian almarhumah Ayu Tria (9 tahun) di RSAB Harapan Kita turut menyedot perhatian publik. Meski tidak ada peraturan larangan syuting, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin syuting di rumah sakit.

"Di setiap rumah sakit sebenarnya tidak ada larangan syuting, dengan catatan tidak boleh mengganggu pelayanan dan kenyamanan, itu prinsip sebenarnya," ujar dr Chatib Rajab Nasution selaku Direktur Bina Upaya Rujukan Kemenkes, dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Di setiap rumah sakit pun ada keputusan direktur yang mengatur ini, sehingga memang proses syuting apapun ada proses edukasi dan informasi pada masyarakat tentang bagaimana sistem pelayanan di rumah sakit. Tapi dengan catatan seperti tadi tanpa ganggu pelayanan dan kenyamanan.

Namun pada kasus ini Chatib menuturkan ada beberapa karakteristik yang tidak cocok dengan prinsip-prinsip tadi, ketidaknyamanan, kegaduhan, dengan banyaknya kamera, naik ke lift, masuk ke ruangan yang restricted, perlu menginformasikan bahwa ruangan-ruangan di rumah sakit ada daerah yang istilahnya restricted.

"Salah satunya operasi kamar, daerah-daerah yang memang sangat tidak boleh, kemudian ICU, sehingga di sinilah satu hal yang kita perlu tata betul situasi kenyamanan tadi yang seara tidak langsung ikut berpengaruh pada suasana di dalam pelayanan di sana," ungkap Chatib.

Chatib menegaskan sebenarnya syuting di rumah sakit tidak ada aturan dilarang selama tidak ganggu pelayanan, boleh syuting di halaman, di koridor. Tapi pada kasus ini terjadi ketidaknyamanan yang sebenarnya harus dalam posisi tenang, tapi terjadi lalu lalang kru, suasana nggak nyaman.

"Jadi pelajaran untuk kemungkinan ke depannya harus ada aturan bagaimana (peraturan) syuting ke depan. Syuting itu bukan hal yang dilarang, mudah-mudahan masukan yang berharga untuk kami sehingga jadi acuan ke depan," tutur Chatib.(ver/vit)

Vera Farah Bararah - detikHealth