Bedah bariatrik, dikenal juga sebagai bedah metabolik atau bedah penurunan berat badan, adalah intervensi bedah untuk mengatasi masalah obesitas.
Jenis bedah ini terbukti lebih efektif daripada perubahan gaya hidup, pola makan, dan intervensi medis dalam penanganan obesitas. Bedah ini mengubah beberapa bagian dari saluran gastrointestinal (pencernaan) guna menurunkan berat badan.
Berikut adalah alur prosedur operasi bariatrik (bedah penurunan berat badan) secara umum, khususnya untuk teknik yang paling umum seperti Gastric Sleeve atau Gastric Bypass, yang dilakukan dengan metode laparoskopi (keyhole surgery):
ALUR PROSEDUR OPERASI BARIATRIK (LAPAROSKOPIK)
1. Evaluasi Pra-operasi
-
Pemeriksaan menyeluruh: darah, jantung, paru, status gizi.
-
Konsultasi dengan ahli gizi, psikolog, dan dokter bedah.
-
Diet khusus beberapa minggu sebelum operasi.
-
Puasa 8–12 jam sebelum operasi.
2. Persiapan dan Anestesi
-
Pasien dibius total (anestesi umum).
-
Diposisikan terlentang dengan kepala lebih tinggi dari kaki (reverse Trendelenburg).
-
Area perut disterilkan.
3. Insuflasi dan Pemasangan Trokar
-
Karbon dioksida (CO₂) diisi ke rongga perut untuk mengembangkan ruang operasi.
-
4–6 trokar (tabung kecil) dimasukkan melalui sayatan kecil di perut.
4. Prosedur Operatif (Contoh: Gastric Sleeve)
-
Sebagian besar lambung (~75–80%) diangkat.
-
Lambung dibentuk jadi seperti tabung sempit (sleeve).
-
Dilakukan dengan stapler bedah khusus.
📌 Alternatif: Gastric Bypass
-
Lambung dipotong jadi kantong kecil.
-
Usus halus dihubungkan langsung ke kantong tersebut.
-
Mengurangi penyerapan kalori dan rasa lapar.
5. Pemeriksaan Kebocoran dan Penutupan
-
Dicek apakah ada kebocoran dari saluran pencernaan.
-
Semua alat dilepas, gas dikeluarkan, luka ditutup dengan jahitan/lem bedah.
6. Pemulihan Pasca Operasi
-
Pasien dibawa ke ruang pemulihan.
-
Diberikan cairan infus dan penghilang nyeri.
-
Mobilisasi dini dalam 4–6 jam.
-
Makanan cair dimulai 1–2 hari pascaoperasi.
7. Perawatan Lanjutan
-
Diet ketat bertahap: cair → lunak → padat (dalam 4–6 minggu).
-
Pemantauan nutrisi (vitamin, zat besi, protein).
-
Dukungan psikologis dan edukasi gaya hidup.
ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM OPERASI BARIATRIK
1. Laparoskopi
-
Kamera panjang tipis dengan cahaya di ujungnya.
-
Memasukkan visual ke monitor untuk panduan bedah.
2. Trocar dan Cannula
-
Tabung kecil tempat masuknya instrumen bedah ke rongga perut.
-
Biasanya 4–6 buah dipasang di beberapa titik di perut.
3. Insufflator + Veress Needle
-
Mengisi rongga perut dengan gas CO₂ agar ruang operasi terbuka.
-
Veress needle digunakan untuk masuk awal ke rongga peritoneum.
4. Stapler Bedah (Surgical Stapler)
-
Untuk memotong dan menyambung lambung atau usus secara otomatis.
-
Khusus untuk prosedur:
-
Sleeve gastrectomy: memotong 80% lambung.
-
Gastric bypass: membentuk kantong lambung kecil dan bypass usus.
-
5. Grasper / Dissektor / Scissors
-
Grasper: menjepit dan memindahkan jaringan.
-
Dissector: memisahkan jaringan dan organ.
-
Scissors: memotong jaringan lunak.
6. Electrocautery / Harmonic Scalpel
-
Untuk memotong dan membakar jaringan agar tidak berdarah.
-
Harmonic scalpel menggunakan ultrasound (lebih presisi, minim panas).
7. Suction-Irrigation Device
-
Untuk menyedot cairan, darah, dan membilas area operasi.
8. Port Laparoskopik dengan Kamera & Monitor
-
Kamera tersambung ke sistem video dan monitor beresolusi tinggi.
9. Retractor Khusus (Liver Retractor)
-
Untuk menahan dan mengangkat hati agar lapangan operasi terbuka.
10. Sutures, Clip Applier, atau Staple Loaders
-
Untuk menjahit jaringan dalam atau memasang klip pembuluh darah.
Peralatan Pendukung :
-
Mesin anestesi
-
Infus dan pompa obat
-
Pemanas tubuh (untuk menjaga suhu pasien selama operasi)
-
Alat navigasi / robotik (jika prosedur dilakukan dengan bantuan robot)
RESIKO OPERASI BARIATRIK :
Umumnya, bedah bariatrik adalah prosedur yang aman. Sama seperti pembedahan besar lain, prosedur ini juga disertai beberapa risiko, misalnya:
- Infeksi
- Perdarahan hebat
- Reaksi simpang terhadap anestesi
- Penggumpalan darah dan trombosis vena dalam
- Kebocoran usus di sepanjang sambungan staples
- Masalah paru atau pernapasan
Tergantung jenis bedahnya, komplikasi jangka panjang bedah bariatrik dapat mencakup:
- Obstruksi usus
- Sindrom dumping, yang menyebabkan diare, mual, atau muntah
- Kekurangan vitamin dan nutrisi
- Batu empedu
- Hernia
- Tukak
Seiring berjalannya waktu, target penurunan berat badan mungkin tidak tercapai dan berat badan Anda bisa saja kembali ke semula. Penyebab umumnya adalah karena tidak mengikuti rekomendasi dokter atau tidak mengubah gaya hidup, termasuk menerapkan kebiasaan makan sehat dan latihan fisik rutin
0 komentar :
Post a Comment