Pages

Tindakan Operasi KeyHole Surgery atau Laparoskopi

 


Teknik operasi keyhole surgery atau yang dikenal juga sebagai laparoskopi (atau endoskopi tergantung lokasi) adalah prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan melalui sayatan kecil, biasanya sekitar 0.5–1.5 cm. Teknik ini menggunakan beberapa alat khusus. Berikut adalah alat-alat utama yang digunakan dalam keyhole surgery:

1. Laparoskop (atau Endoskop)

  • Kamera kecil dengan sumber cahaya di ujungnya.

  • Dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan kecil.

  • Menyediakan gambar langsung dari dalam tubuh yang ditampilkan di layar monitor.

2. Trokars (Trocar)

  • Alat berbentuk tabung untuk menciptakan akses masuk ke rongga tubuh.

  • Digunakan untuk memasukkan instrumen bedah lainnya.

3. Insuflator dan Veress Needle

  • Insuflator: Mengisi rongga perut dengan gas (biasanya karbon dioksida/CO₂) untuk menciptakan ruang kerja.

  • Veress needle: Jarum khusus untuk memasukkan gas ke dalam perut sebelum pemasangan trocar.

4. Instrumen Bedah Panjang dan Tipis

  • Seperti:

    • Grasper: Untuk memegang jaringan.

    • Scissors: Gunting untuk memotong jaringan.

    • Dissector: Untuk memisahkan jaringan.

    • Hook/Cautery: Untuk memotong dan membakar jaringan agar tidak berdarah (elektrokauter).

    • Clip applier: Untuk menutup pembuluh darah atau saluran.

5. Suction-Irrigation Device

  • Untuk menyedot cairan atau darah dan membilas area operasi.

6. Monitor dan Sistem Video

  • Menampilkan gambar dari laparoskop agar tim bedah dapat melihat area operasi secara real-time.

7. Anestesia Machine dengan Ventilator

  • Anestesi umum untuk pasien selama tindakan operasi.

 

Prosedur keyhole surgery lewat alis atau dikenal sebagai transbrow endoscopic surgery adalah teknik bedah minimal invasif yang digunakan terutama untuk mengakses tulang dasar tengkorak depan, seperti tumor di daerah orbita, sinus frontal, atau otak bagian depan (anterior cranial fossa).

Berikut alur prosedurnya secara umum:

1. Persiapan Pasien

  • Pasien dalam posisi terlentang, kepala difiksasi.

  • Area alis dibersihkan dan disterilkan.

  • Anestesi umum diberikan.

2. Sayatan di Atas Alis

  • Sayatan kecil (sekitar 2–3 cm) dibuat menyusuri lengkung alis, menyamarkan bekas luka.

  • Jaringan kulit dan lemak diangkat dengan hati-hati untuk mencapai tulang frontal.

 3. Trepanasi (Bukaan Tulang)

  • Lubang kecil (burr hole) dibuat pada tulang dahi menggunakan bor bedah.

  • Diperluas secukupnya agar alat endoskop dan instrumen bisa masuk.

4. Pemasangan Endoskop

  • Endoskop dimasukkan melalui lubang tersebut.

  • Kamera memberikan pandangan jelas ke area target (misal: tumor, sinus, otak depan)

5. Prosedur Bedah

  • Alat-alat mikro dan panjang dimasukkan melalui lubang yang sama atau tambahan kecil.

  • Dilakukan:

    • Pengangkatan tumor

    • Drainase abses atau kista

    • Perbaikan fraktur dasar tengkorak

  • Operasi dibantu dengan sistem navigasi neuronavigasi (GPS otak) untuk akurasi tinggi.

6. Penutupan

  • Setelah prosedur selesai:

    • Perdarahan dikontrol

    • Tulang ditutup kembali (dengan plate atau dibiarkan terbuka tergantung kasus)

    • Kulit dijahit rapi agar bekas luka minimal dan tersembunyi

7. Pemulihan

  • Pasien dipantau pascaoperasi.

  • Waktu rawat lebih singkat daripada operasi terbuka konvensional.

  • Risiko komplikasi (infeksi, perdarahan) lebih rendah.

 

No comments:

Post a Comment

Please, NO SPAM !