Kerusakan pada bor bedah (surgical drill) bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari segi teknis, pemakaian, maupun perawatan. Berikut adalah penyebab utama kerusakan bor bedah:
1. Sterilisasi yang Tidak Tepat
-
Proses autoklave yang terlalu panas atau tidak sesuai spesifikasi alat. Perhatikan spesifikasi sterilisasi menggunakan sterilisasi suhu tinggi atau sterilisasi suhu rendah
-
Pelarut kimia atau disinfektan yang merusak material bor (terutama bor elektrik atau baterai).
-
Tidak melepas komponen yang harus disterilkan terpisah (seperti baterai, motor, atau kabel).
2. Penggunaan Berlebihan atau Tidak Sesuai
-
Menggunakan bor di luar batas kekuatan atau waktu pemakaian yang direkomendasikan.
-
Pemakaian pada jaringan tulang sangat keras tanpa pendinginan bisa menyebabkan overheating dan aus.
-
Menggunakan mata bor yang tumpul atau aus bisa menyebabkan motor bekerja terlalu keras.
3. Kesalahan Operator
-
Menjatuhkan bor ke lantai.
-
Menyambungkan komponen bor (mata bor, chuck, dsb.) secara tidak tepat.
-
Memaksa bor bekerja saat ada hambatan mekanis.
4. Kurangnya Perawatan dan Kalibrasi
-
Tidak melakukan pelumasan rutin (jika alat membutuhkan). Membutuhkan pelumas khusus sesuai rekomendasi pabrikan, perhatikan sop, pelumasan sebelum dan sesudah pemakaian bor.
-
Tidak ada pemeriksaan rutin untuk motor, kabel, konektor, atau baterai.
-
Tidak dilakukan kalibrasi berkala, terutama pada bor berteknologi tinggi.
5. Kualitas Alat dan Umur Pakai
-
Bor dari material atau merk yang kurang berkualitas akan lebih cepat aus.
-
Umur alat sudah lewat masa pakainya tanpa diganti atau diservis.
6. Kontaminasi Cairan
-
Cairan tubuh, darah, atau larutan saline masuk ke dalam mekanisme bor dan menyebabkan korosi atau korsleting listrik.
-
Bor elektrik sangat sensitif terhadap kebocoran cairan.
Tips Mencegah Kerusakan
-
Ikuti SOP sterilisasi dan penggunaan alat.
-
Lakukan servis dan kalibrasi rutin oleh teknisi resmi.
-
Gunakan bor dan mata bor sesuai spesifikasi prosedur.
-
Simpan di tempat kering dan terlindung
Penggunaan Mata Bor Yang Tumpul juga salah satu penyebab pada kerusakan Bor Bedah, antara lain :
1. Meningkatkan Beban Kerja Motor
-
Mata bor tumpul membutuhkan tenaga ekstra untuk menembus jaringan, terutama tulang.
-
Hal ini menyebabkan motor bor bekerja lebih keras dan berisiko overheating atau terbakar.
2. Gesekan Berlebihan
-
Tumpul = gesekan lebih besar.
-
Akibatnya: panas meningkat → mempercepat aus pada komponen internal, terutama bantalan (bearing) dan gear.
3. Getaran dan Guncangan
-
Mata bor tumpul cenderung bergetar saat digunakan.
-
Getaran ini dapat merusak sistem rotasi dan menyebabkan ketidaksejajaran mekanik pada bor.
4. Risiko Kerusakan Chuck / Dudukan Mata Bor
-
Operator mungkin akan memaksa bor lebih keras.
-
Hal ini bisa merusak chuck (pengunci mata bor) karena tekanan berlebih atau pemasangan paksa.
5. Risiko Kerusakan Handpiece Bor
-
Operator mungkin akan memaksa bor lebih keras.
-
Hal ini bisa merusak Handpiece karena mekanik tekanan berlebih atau pemasangan paksa.
6. Penurunan Akurasi dan Efektivitas
-
Mata bor tumpul tidak hanya membahayakan alat, tapi juga meningkatkan risiko cedera jaringan, memperpanjang waktu operasi, dan menurunkan presisi pemotongan.
Kesimpulan:
Mata bor tumpul tidak hanya membuat prosedur bedah kurang efisien, tetapi juga bisa memperpendek umur bor bedah dan menyebabkan kerusakan serius.
Rekomendasi:
-
Lakukan inspeksi tajam mata bor secara berkala.
-
Ganti atau asah mata bor sebelum digunakan kembali.
-
Gunakan mata bor sekali pakai jika sesuai dengan kebijakan rumah sakit atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan
No comments:
Post a Comment
Please, NO SPAM !